Sore ini, 01 September 2016...
Allahumma shoyyiban nafi’an.
Ya Alloh, Ya Robb...
Seumur-umur baru kali ini melihat hujan lebat disertai petir dan angin yang
berputar kencang lebih dari biasanya, menyaksikan secara langsung bersama mamak
dan keponakan. Saya berusaha untuk berdiri di pintu samping sambil membaca takbir
secara berulang-ulang dan membaca dua kalimat syahadat secara berulang-ulang
serta membaca doa yang lainnya.
Dengan rasa khawatir,
terus berusaha membacakan takbir sambil menuntun mamak dan keponakan untuk
terus berdzikir dan menenangkan dirinya biar ga panik. Bercampur haru serta
ketakutan terus saya berteriak; “Allohu Akbar! Ya Alloh... aku bersaksi tiada
Tuhan selain Alloh, Muhammad adalah utusan Alloh.” (teringat guru ngaji waktu
kecil, ketika hujan lebat beliau mengkumandangkan adzan serta takbir, saya pun
refleks mengikuti caranya beliau)
Disudut ruang tamu
dari balik jendela, terdengar suara mamak yang terus mengucap takbir dengan
wajah penuh was-was. Selang beberapa menit kemudian akhirnya abang pulang dari
mushollah dan dia buru-buru ambil papan untuk bikin tanggul didepan pintu
gerbang dan mengangkat beton penutup saluran air. Alhamdulillah hujan mulai
reda, angin dan petir pun pergi.
Ya Alloh, ini baru
segini Engkau tunjukan kuasa-Mu dihadapan kami? bagaimana jika Engkau
menunjukan kuasa-Mu yang lebih dashyat dari ini? sungguh tidak bisa
dibayangkan. Maka tak ada gunanya manusia itu menyombongkan diri dalam hal
apapun dan Alloh memiliki cara-Nya sendiri untuk menyadarkan kita semua untuk
selalu ingat dengan Alloh; bertasbih - bertahmid - bertahlil - bertakbir -
(serta senantiasa) beristighfar !!
Alhamdulillah masih
diberikan kesempatan untuk terus berbenah diri.
Wallahu A’lam
Bishawab.
catatan untuk
pengingat diri sendiri
Jagakarsa, 01
September 2016 (pasca hujan lebat disertai petir dan angin yang berputar
kencang lebih dari biasanya)
*Link rujukan, sumber
informasi dari BPBD Provinsi DKI Jakarta → HUJAN LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI JAKARTA SELATAN